- Get link
- X
- Other Apps
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN

Di susun oleh :
LUTFI NUR KHASANAH
1604020017
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017/2018
Kamis,
16 Maret 2017
KARIOTIPE DAN KROMOSOM HOMOLOG
A.
TUJUAN
1.
Untuk mengenal kromosom manusia
2.
Untuk belajar mengatur kromosom manusia dalam
bentuk kariotipe
3.
Untuk mengenal kelainan-kelainan yang dijumpai
pada kariotipe tersebut
B.
DASAR TEORI
Banyak peneliti, bahkan sebelumabad ini untuk
menetapkan jumlah kromosom manusia, tetapi penyelidikan-penyelidikan tersebut
terlambat karena teknik yang belum memadai. Tjio dan Levan padatahun 1956
memperkenalkan metodeyang memungkinkan mereka menunjukkan dengan sangat jelas
bahwa kromosom diploid manusia adalah 46. Metode yang mereka pakai sekarang
dipergunakan secara luas di semua laboratorium genetika (Agus dan Sjafaraenan,
2013).
Berbagai mutasi yang terjadi pada kromosom
menyebabkan banyaknya fenotipe yang terlihat. Seringkali muncul kasus yang
berhubungan dengan mutasi kromosom tersebut dan menjadi masalah yang tidak
dimengerti oleh masyarakat. Pengamatan ini dilakukan untuk mempelajari berbagai
kariotipe yang ada pada kromosom.
Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu
sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom dalam suatu sel denga
berbagai struktur dari masing-masing kromosom tersebut. Jumlah kromosom pada
manusia normal adalah 46. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
kelainan kromosom. Pada penyusunan ditemukan kariotipe klinefelter dan
kariotipe perempuan normal. Kromosom adalah pembawa bahan genetic yang terdapat
di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau
pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom ialah benda-benda halus berbentuk
seperti batang atau bengkok terdiri dari zat yang mudah mengikat warna di dalam
Nukleus kromosom yang terdapat didalam sel tidak pernah sama ukurannya. Panjang
kromosom antara 0,2- 50 µ (mikron), dan diameternya antara 0,2- 20 mikron. Pada
manusia panjang kromosom dapat sampai 6 mikron. Kromosom tumbuh-tumbuhan
berukuran lebih besar dari pada kromosom hewan. Pengaturan kromosom secara
standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom dari sel somatis
suatu individu dinamakan kariotipe (Suryo, 1984).
Kariotipe memperlihatkan berapa banyak kromosom
yang terdapat pada sel dengan beberapa rincian struktur kromosom tersebut. Cara
kerja untuk memeriksa kromosom yaitu, pertama memperoleh sampel sel. Hampir
semua sel yang membelah bisa digunakan, termasuk sel darah, sel kulit dan
sel-sel dari akar tanaman. Kedua, sel tersebut dibudidayakan, diberi nutrisi
yang tepat untuk petumbuhan agar bisa aktif membelah. Ketiga, beberapa sel
dikeluarkan dari budidaya dan dilakukan pemberhentian mitosis pada tahap
metafase. Selanjutnya kromosom diberi pewarnaan dan dilakukan analisis mengenai
jumlah dan kelainan yang terjadi.
Kariotipe manusia tidak normal jika
jumlahnya bukan 46 atau terdapat penambahan, pengurangan atau terjadi
penyusunan kromosom yang tidak sesuai. Tipe-tipe abnormalitas kromosom antara
lain, polyploidy merupakan kelainan yang memiliki set kromosom berlebih.
Aneuploidy, kelainan yang kehilangan atau kelebihan set kromosom. Aneuploidy
terbagi dua, monosomi dan trisomi. Monosomi merupakan kelainan yang kehilangan
satu kromosom, sedangkan trisomi, kelainan yang kelebihan satu kromosom. Selain
dua tipe tersebut, masih ada lagi delesi (hilangnya bagian kromosom), duplikasi
(bagian kromosom yang menjadi dua), inversi ( bagian kromosom yang letaknya
terbalik), dan translokasi (dua kromosom yang bertukar bagiannya)
Macam-macam kromosom berdasarkan letak
sentromernya, pertama, metasentris, yaitu kromosom yang memiliki
sentromer di tengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan yang sama
panjang. Kedua, submetasentris, yaitu kromosom yang memiliki sentromer tidak di
tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Ketiga, akrosentris,
yaitu kromosom yang memiliki sentromer dekat dengan salah satu ujungnya,
sehingga kedua lengan tidak sama panjangnya. Keempat, telosentris, yaitu
kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya sehingga kromosom tetap
lurus dan tidak terbagi atas dua lengan
Sebuah kromosom memiliki dua
bagian, yaitu sentromer dan lengan. kinetokor atau tempat melekatnya
benang-benang gelendong (spindle fiber). Elemen-elemen ini berfungsi
untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis.
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat
kromosom. Sentromer
membagi kromosom menjadi dua lengan dan tidak mengandung gen
Lengan adalah
badan kromosom yang dibungkus oleh selaput tipis dan berisi kromonema,
yaitu benang-benang kromosom. Kromonema dikelilingi oleh cairan matriks. Bagian
kromonema yang mengalami penebalan disebut kromomer, yaitu struktur
seperti manik-manik yang tersusun rapat. Struktur ini merupakan akumulasi
materi kromatin yang terdiri dari protein histon dan DNA. Di dalam kromomer
terdapat lokus, yaitu tempat terdapatnya gen. Diduga, DNA dalam kromomer inilah
yang memiliki fungsi genetika dalam kromosom
Abnormalitas yang terjadi pada kromosom
menyebabkan munculnya beberapa sindrom pada manusia yaitu,pertama, sindrom
down, trisomi pada kromosom nomor 21. Orang dengan sindrom down, memiliki
rambut yang lurus dan jarang, lidah yang selalu menonjol, bibir tebal, anggota
gerak yang abnormal, sendi longgar, refleks tidak baik, dan perkembangan milestonenya
sangat lambat. Sindrome down juga memiliki masalah dengan jantung, pendengaran,
penglihatan dan mental. Kedua, sindrom edward, trisomi pada kromosom nomor 18.
Penderita sindrom edward memiliki tengkorak yang sempti, telinga yang
rendah, muka dan mulut kecil, tidak memiliki sidik jari, memiliki jari-jari
kaki yang pendek dan lebar dengan jari kedua dan ketiga melebur. Ketiga,
sindrom patau, trisomi pada kromosom nomor 13. Abnormalitas yang terjadi pada
patau berakibat pada jantung, otak, ginjal dan wajah. Keempat, sindrome turner
(45, X), mereka memiliki gangguan pada indra pendengaran, tidak bisa mendengar
pada frekuensi suara tertentu, memiliki lipatan kulit di bagisn belakang leher.
Saat memasuki masa pubertas, rambut tubuh jarang tumbuh, tidak mengalami
menstruasi, payudara kecil, dan rahimnya kecil. Keempat, sindrom klinefelter
yang disebabkan oleh kelebihan kromosom X. Laki-laki yang mengalami sindrom
klinefelter mengalami keterbelakangan seksual, testis belum sempurna, payudaranya
berkembang, dan memiliki kaki dan tangan yang panjangnya melebihi panjang
normal
Ketika memeriksa sebuah kariotipe, seorang ahli
genetika memeriksa setiap kromosom pada individu. Kromosom-kromosom tersebut
memiliki ukuran dan bentuk tertentu, lokasi sentromer dan panjang lengan
merupakan bagian yang mendefenisikan bentuk fisik setiap kromosom
Tata cara penamaan kormosom manusia atau
disebut nomenklatur kromosom memiliki urutan penulisan sebagai berikut:
pertama, jumlah kromosom pada sel somatis sebagai simbol pertama lalu diikuti
tanda koma. Contoh 46, untuk kromosom manusia normal. Kedua digunakan
simbol kromosom seks. Kromosom seks untuk wanita XX untuk pria XY atau
misalnya terjadi penyimpangan XXY. Ketiga, Suatu peristiwa yang merupakan
kelainan yang terjadi pada kromosom sebagai simbol ketiga
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat meliputi
peristiwa delesi, translokasi, duplikasi, monosomi atau trisomi. Kromosom
dengan perubahan ditandai angka yang merupakan nomor urutan kromosom dan
perubahan lengan ditandai dengan p untuk lengan pendek dan q
untuk lengan panjang. Keempat, simbol “+” menandakan trisomi dan simbol
“-“ menandakan mosomi pada kormosom tersebut. Kelima, simbol “+”, di belakang
huruf p atau q pada simbol ketiga, mengindikasikan adanya
penambahan materi kromosom pada kromosom tersebut dan simbol ”-“
mengindikasikan adanya delesi pada lengan kromosom tersebut. Misalnya 5p-
menandakan adanya delesi pada lengan pendek kromosom nomor-5, 9q+ menandakan
adanya penambahan materi kromosom pada lengan panjang kromosom nomor-9.
Terakhir, simbol t menandakan terjadinya translokasi antara dua
kromosom. Sebagai contoh t(14p;21q) menandakan adanya translokasi
antara lengan panjang kromosom nomor 14 dan 21 .
C.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat
1.
Lem
2.
Penggaris
3.
Benang
4.
Kertas hvs
5.
Gunting
b.
Bahan
Gambar kromosom
D.
CARA KERJA
a.
Kromosom beraturan
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Memasangkan setiap kromosom yang ada sesuai
dengan jumlah kromosom, warna, dan bentuk yang sama.
3.
Menggunting setiap kromosom.
4.
Mulailah dengan menempel pasangan kromosom
tersebut dengan lem pada kertas hvs yang masih dalam keadaan kosong dan bersih.
b.
Kromosom tidak beraturan
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Memasangkan setiap kromosom yang ada sesuai
dengan jumlah kromosom, warna, dan bentuk yang sama (jika pada kromosom tidak
beraturan ini pada bagian yang berlengkung dan susah diukur maka dalam hal ini
harus menggunakan benang untuk mengukurnya).
3.
Menghitung rasio kromosom dengan cara membagi
panjang lengan kromosom dengan lengan pendek pada kromosom tersebut.
4.
Menggunting setiap kromosom yang sudah memiliki
pasangan.
5.
Mulailah dengan menempel pasangan kromosom
tersebut dengan lem pada kertas hvs yang masih dalam keadaan kosong dan bersih.
6.
Menuliskan keterangan untuk setiap kromosom
yang ada.
E.
HASIL PENGAMATAN
Terlampir
F.
PEMBAHASAN
a.
Kariotipe tidak beraturan
1.
Panjang
rasio kromosom no 22 yaitu 2,33 dan panjang rasio kromosom no 45 yaitu
2,67. Jadi, kedua kromosom apabila dipasasngkan termasuk dalam rasio sub
metasentris.
2.
Panjang rasio kromosom no 1 yaitu 1 sedangkan
panjang rasio kromosom no 24 adalah 1,090. Kedua kromosom ini dipasangkan
termasuk dalam rasio metasentris.
3.
Panjang suatu rasio kromosom no 42 dan 19
memiliki panjang rasio yang sama yaitu 1,2. Ini termasuk dalam rasio
metasentris.
4.
Panjang suatu rasio kromosom no 14 adalah 4,33
sedangkan pasangannya kromosom no 37 memiliki panjang rasio 4,66. Pasangan
kromosom tersebut termasuk dalam rasio sub telosentris.
5.
Rasio suatu kromosom no 33 dan 10 memilki
panjang rasio yang sama yaitu 1,75. Pasangan kromosom ini termasuk dalam rasio
sub telosentris.
6.
Panjang rasio yang sama juga dimiliki oleh
kromosom dengan no 7 dan 30 dengan panjang rasio 1,625. Termasuk dalam golongan
rasio sub metasentris.
7.
Panjang suatu rasio kromosom dengan nomor 21
yaitu 1 sedangkan pasangan kromosom tersebut dengan nomor 44 memiliki panjang
rasio kromosom adalah 1,25. Pasangan kromosom tersebut termasuk dalam rasio
metasentris.
8.
Panjang suatu rasio kromosom nomor 3 adalah
1.14 sedangkan pasangannya dengan kromosom no 26 memiliki panjang rasio
kromosom 1,1. Pasangan kromosom ini termasuk dalam rasio metasentis.
9.
Panjang suatu kromosom dengan no 16 adalah 1
sedangkan kromosom dengan no 39 memiliki panjang rasio 1,51. Pasangan
kromosomini masuk ke dalam rasio metasentris.
10. Panjang suatu
kromosom dengan no 9 adalah 2 sedangkan kromosom pasangannnya dengan no 32
memiliki panjang rasio 1,75. Pasangan ini masuk dalam kelompok rasio sub
metasentris.
11. Panjang suatu
kromosom dengan no 28 memiliki panjang rasio 3, pasangannya dengan kromosom no
5 memiliki panjang rasio 3,25. Pasangan kromosom tersebut masuk dalam rasio sub
telosentris.
12. Panjang suatu
kromosom no 29 dan 6 memiliki panjang rasio yang sama yaitu 1,53. Pasangan
kromosom ini masuk ke dalam jajaran rasio metasentris.
13. Panjang suatu
kromosom no 25 adalah 1,73 sedangkan pasangannya dengan no kromosom 2 memiliki
panjang 1,62. Pasangan kromosom ini masuk dalam rasio metasentris.
14. Panjang suatu
kromosom no 11 dengan pasangannya kromosom no 34 memiliki panjang sama juga yaitu 1,2.
Pasangan kromosom ini masuk ke golongan rasio metasentris.
15. Panjang suatu
kromosom no 43 dan 20 adalah sama yaitu 3,2. Pasangan kromosom ini masuk
golongan rasio sub telosentris.
16. Panjang dari
suatu rasio kromosom no 4 adalah 2,6 sedangkan panjang rasio dari kromosom no
27 adalah 2,44. Pasangan kromosom ini masuk dalam jenis rasio sub metasentris.
17. Panjang dari
rasio kromosom no 41 adalah 1,8 sedangkan pasanganya pada kromosom no 18 dalah
2,25. Pasangan kromosom ini masuk dalam golongan rasio sub metasentris.
18. Panjang dari
sautu rasio no 12 adalah 2,675 sedangkan kromosom pasangannya no 35 memiliki
panjang rasio 2,57
19. Panjang suatu
rasio kromosom no 15 adalah 4 sedangkan panjang suatu rasio kromosom no 38
adalah 4,25. Kedua pasangan kromosom ini termasuk dalam rasio sub telosentris.
20. Panjang suatu
rasio kromosom no 8 adalah 1,6 sedangkan pada kromosom no 31 memiliki panjang
rasio 1,88. Pasangan kromosom ini termasuk sub metasentris.
21. Panjang dari
suatu kromosom no 40 adalah 2,2 sedangkan pasangan kromosom dengan no 17
memiliki panjang 2. Termasuk dalam golongan sub metasentris.
22. Panjang rasio
kromosom no 46 adalah 1,875, sedangkan pasangan kromosom no 23 memiliki panjang
2. Ini termasuk dalam golongan sub metasentris.
23. Panjang rasio
kromosom no 13 adalah 1,11 sedangkan pasangannya memiliki panjang suatu rasio
kromosom no 36 dengan panjang 1,25.ini termasuk dalam golongan metasentris.
b.
Kariotipe beraturan
Pada praktikum
kariotipe dan kromosom homolog ini, kita melakukan praktikum dengan memasangkan
suatu kromosom yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Kromosom homolog
mengandung gen untuk karakteristik yang sama dari suatu organisme. Lebih
khusus, setiap salinan dari kromosom memiliki gen untuk karakteristik yang
terletak di tempat yang sama atau lokus. Kromosom homolg merupakan sepasang
kromosom yang mengandung sekuen gen yang sama, masing-masing berasal dari satu
induk. Penyusun dari kromosom yaitu terdiri dari protein dan DNA, asam
deoksiribonukleat, yang membawa instruksi untuk pewarisan karakteristik dalam
organisme. Pada praktikum genetika tumbuhan ini kami, menemukan kelainan pada
kromosom yaitu Trisomi. Trisomi merupakan kelainan pada jumlah kromosom, dimana
terdapat jumlah kromosom yang berlebihan. Pada praktikum ini yang mengalami
trisomi pada kromosom bernomor 21,49,dan 45. Banding pantren dapat
diidentifikasi dengan melalui pewarnaan.
G.
KESIMPULAN
1.
Berbagai jenis kariotipe telah diamati dan
dipelajari, ternyata terdapat banyak variasi dari kromosom manusia sehingga
seringkali variasi tersebut memunculkan kelainan yang disebut dengan sindrom.
2.
Klasifikasi
rasio 1,0 -< 1,7 = metasentris
Klasifikasi rasio 1,7-< 3,0= sub metasentris
Klasifikasi rasio 3,0 -<7,0 = sub telosentris
Klasifikasi rasio > 7,0 = telosentris
3.
Suatu
kromosom terdiri dari bagian kromatid, kromomer, sentromer, satelit dan
telomer.
4.
Kelainan
kromosom yang memiliki jumlah kromosom berlebihaan disebut Trisomi
5.
Tipe
kromosom ada dua autosom dan gonosom.
6.
Kromosom
homolog yaitu kromosom yang berpasangan.
7.
Hasil
pengaturan pada kariotipe disebut kariogram.
8.
Urutan
panjang total kromosom dari yang terbesar hingga terkecil adalah idiogram.
H.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, Rosana.
2014. Penuntun Praktikum Genetika. Universitas Hasanudin. Makassar.
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. dan Mitchell Lawrence. 2010. Biologi
Jilid I Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W., Tjitrosomo, S.S., Sugiri, N. 1983. Biologi Jilid 1
Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.
Stansfield, William D., 1991. Genetika. Erlangga. Jakarta.
Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada university Press: Yogyakarta.
Suryo. 2010. Genetika Manusia. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment